Petung - Banjir yang menimpa pemukiman warga Tunan RT 017,021,012 dan 011 Kelurahan Petung Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, meninggalkan sampah dan lumpur pada rumah/pemukiman warga. Hal ini dikoordinasikan oleh para warga, bersama Ketua RT setempat.
Mustiaji (50) Ketua RT 017 Kelurahan Petung, menanggapi keluhan warga, bukan saja dari RT 017, namun dampak tersebut juga dirasakan oleh ke empat RT yang ada di Tunan, akhirnya ke empat Ketua RT melaporkan ke Kelurahan.
Rahmad Hidayat, Lurah Petung saat ditemui membenarkan laporan tersebut, kami langsung menindak lanjuti, berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, Unit Pelaksana Teknis Pekerjaan Umum Kecamatan Penajam (UPT PU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara,lakukan peninjauan dan menginventarisir lokasi banjir," terangnya di Petung, Minggu (17/12).
Gotong royong dilaksanakan Minggu, 17/12/2017 oleh warga dan BPBD PPU, Kasubid Logistik Perlengkapan BPBD PPU Nurlela menjelaskan, kegiatan gotong royong tersebut sebagai langkah awal untuk menormalisasi drainase oleh UPTD PU Kabupaten Penajam.
Lebih lanjut Nurlela memaparkan, faktor penyebab banjir yang menimpa pemukiman warga Tunan Kelurahan Petung adalah tersumbatnya drainase dari tumpukan sampah dan pepohonan yang rimbun disekitar draenase.
Oleh sebab itu diperlukan kesadaran warga setempat agar tidak membuang sampah sembarangan dan juga jangan membangun kios atau warung di atas drainase.
Diharapkan seyogyanya warga harus bersinergi dengan para ketua RT untuk bergotong royong membersihkan dan merawat kebersihan drainase agar bencana banjir tidak terulang lagi.
"Akhir tahun ini sampai awal Februari 2018 masih terjadi intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang. informasi ini saya terima dari Badan Metreologi Krimatologi dan Giofisika/BMKG Kalimantan Timur," pungkasnya.(Suyanto Adi Syahputra)
Mustiaji (50) Ketua RT 017 Kelurahan Petung, menanggapi keluhan warga, bukan saja dari RT 017, namun dampak tersebut juga dirasakan oleh ke empat RT yang ada di Tunan, akhirnya ke empat Ketua RT melaporkan ke Kelurahan.
Rahmad Hidayat, Lurah Petung saat ditemui membenarkan laporan tersebut, kami langsung menindak lanjuti, berkoordinasi dengan pihak Kecamatan, Unit Pelaksana Teknis Pekerjaan Umum Kecamatan Penajam (UPT PU) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Penajam Paser Utara,lakukan peninjauan dan menginventarisir lokasi banjir," terangnya di Petung, Minggu (17/12).
Gotong royong dilaksanakan Minggu, 17/12/2017 oleh warga dan BPBD PPU, Kasubid Logistik Perlengkapan BPBD PPU Nurlela menjelaskan, kegiatan gotong royong tersebut sebagai langkah awal untuk menormalisasi drainase oleh UPTD PU Kabupaten Penajam.
Lebih lanjut Nurlela memaparkan, faktor penyebab banjir yang menimpa pemukiman warga Tunan Kelurahan Petung adalah tersumbatnya drainase dari tumpukan sampah dan pepohonan yang rimbun disekitar draenase.
Oleh sebab itu diperlukan kesadaran warga setempat agar tidak membuang sampah sembarangan dan juga jangan membangun kios atau warung di atas drainase.
Diharapkan seyogyanya warga harus bersinergi dengan para ketua RT untuk bergotong royong membersihkan dan merawat kebersihan drainase agar bencana banjir tidak terulang lagi.
"Akhir tahun ini sampai awal Februari 2018 masih terjadi intensitas hujan yang tinggi disertai angin kencang. informasi ini saya terima dari Badan Metreologi Krimatologi dan Giofisika/BMKG Kalimantan Timur," pungkasnya.(Suyanto Adi Syahputra)
Komentar
Posting Komentar