Langsung ke konten utama

Bakti Seorang Anak


Sebuah renungan, untuk yang masih memiliki orang tua , Selagi Sempat, Berbaktilah Kepada Orang Tua Kita

 Tadi sore… Di sebuah masjid di perumahan elit kota bogor
“wan… Mau kemana… Gak makan makan dulu?”
“lain kali aja… Udah sore… Pulang dulu… Sampai ktemu lagi ya… Salam buat keluarga”

Saya lihat dia pergi tergesa gesa… Seseorang dari belakang saya berkata

“gak usah aneh rief… Dia itu shubuh dan sore biasa mandiin ibu nya semenjak terkena stroke.. Gantiin dan bersihin pampers kalo pup dan ngajak jalan jalan setiap pagi biar kena sinar matahari… Padahal dia kaya… Nyewa perawat juga bisa… Tapi dia gak mau… Malah dia urus sendiri semuanya… Dia gak pernah mau ambil job yg bikin dia harus nginap ninggalin rumah… Padahal proyek-proyek besar banyak yg perluin dia… Sabar banget dia.”
Saya tersenyum…

Diantara sekian banyak orang yg lebih memilih memasukan orang tuanya ke panti jompo atau menyewa suster untuk merawat… Dia… Lebih memilih melakukannya sendiri… Bakti anak kepada orang tuanya…

“pernah gak ente tanya kenapa dia mau seperti itu?”
“pernah… Dia bilang… 9 bulan mengandung penuh beban, 2 thun menyusui penuh menahan banyak hal dan larangan… Mengorbankan masa mudanya untuk bersabar membesarkan saya, menahan amarah atas kejahilan saya, kesalahan saya, kebodohan saya, keisengan saya… Mengorbankan kebebasannya untuk menjaga saya… Memastikan perut saya terisi makanan dan tidur dengan pulas disaat sering beliau tidur dalam keadaan menahan lapar dan tak tidur menjaga saya dari gigitan nyamuk… Tak kenal lelah memperhatikan saya… Menasehati dan memperjuangkan hidup saya dengan mengesampingkan perasaan ingin menikmati kesenangan kesenangan pribadinya…

Lalu…
Anak macam apa saya kalau membiarkan ibu diurus oleh bukan anak yg dibela belanya dulu? Anak macam apa saya jika merasa berat mengurus ibu yg telah mati matian menyamankan dan mengamankan saya?

Anak macam apa saya jika membiarkan masa tuanya tanpa menerima kebaikan anaknya sebagai balasan atas pengorbanan hidupnya?
Anak macam apa saya jika pekerjaan dan uang lebih saya pentingkan daripada mengurus orang tua yg sudah jelas jelas sangat berjasa atas kehidupan saya?

Saya tak ingin menyesal jika ibu saya meninggal disaat saya belum buktikan cinta dan rasa sayang serta bakti saya kepadanya”
Saya terdiam dan tak terasa air mata meleleh di pipi saya…
Teringat ibu saya dan uban yg mulai memenuhi kepalanya..

Apabila kisah ini dirasa bermanfaat, silahkan di share agar banyak orang lagi yang mendapatkan manfaat yang sama…
💥⛔ Renungan untuk anak anak yg masih membebani orang tuanya.💥⛔

Ya Allah sayangi dan kasihi ibu kami orang tua kami sebagai mana mereka menyayangi dan mengasihi kami diwaktu kecil, ampuni dosa2 mereka ya Rabb.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulhan, Salah Satu Contoh Figur Petani Yang Gigih dan Ulet Dari Waru

Waru Penajam Terkini - Slogan petani adalah "Soko Guru"atau "Tiang Pilar" ekonomi suatu negara nyaris terlupakan karena tergerus oleh arus modernisasi global. Sementara para petani di mana-mana masih tetap semangat berusaha dan bekerja keras agar kekurangan bahan pangan di negeri nya sendiri dapat di hindari. Demikian juga Sulhan sekalipun medernisasi sudah merambah sampai ke Desa-desa,masih tetap giat dan semangat bertani, menggarap sawahnya untuk menanam padi. Tidak tanggung-tanggung lahan sawah yang di garapnya seluas tiga hektar. Musim kemarau yang sempat datang di musim tanam tidak mengendorkan semangatnya, sarana irigasi atau pengairan sistem pipanisasi yang sudah di sediakan oleh Dinas Pertanian di manfaatkan sebagaimana fungsinya untuk mengairi tanaman padinya. Di samping Sulhan sebagai petani muda yang sukses ada sang istri tercinta Rusmawati yang selalu menemani dan mensuport agar tetap semangat demi masa depan keluarga Sulhan sendiri selain peta...

Warga Ngeluruk ke Kelurahan, Minta Solusi Imbas Pemortalan Akses Jalan Tani

Penajam Terkini - Sedikitnya 40 warga mendatangi Kantor Kelurahan Waru Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, pasalnya tuntutan warga agar segera dipenuhi tentang pemortalan akses jalan tani, Kamis, 25/4/2019. Berujung 2 Kelompok Tani di Kelurahan Waru ini mendesak pihak Kelurahan agar merealisasikan tuntutan warga untuk pembuatan jalan usaha tani,. Dua kelompok tani dimaksud adalah Kelompok Tani Karya Usaha dan Karya Usaha Bersama masing-masing beralamat di RT 08 dan RT 027 Kelurahan Waru, Kecamatan Waru. Mereka kesal karena tidak bisa mengeluarkan hasil panen akibat adanya penutupan jalan yang dilakukan oleh pemilik lahan. Pihak Kelurahan Waru menanggapi permasalahan yang dikeluhkan oleh warga, sekitar pukul 09.00 Wita (25/4) pertemuan pun dilakukan bersama warga beserta anggota Kelompok Tani, tampak hadir Lurah Waru, Babinsa, Kanit Reskrim Polsek Waru, Bhabinkamtibmas, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) LPM Ketua Kelompok Tani, hadir pula UPTD.PU Kecamatan Waru. ...

Babinsa Bersama Warga Bergotong Royong Benahi Saluran Air di Bangun Mulya

Penajam Terkini – Babinsa Koramil 0913-02/Waru, Kodim 0913/PPU, mengikuti gotong royong bersama warga di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Minggu 7/7/2019. Koramil 0913-02/Waru, melalui, Babinsa Desa Bangun Mulya, Sertu Nainggolan mengatakan, mereka ikut gotong-royong bersama warga Desa Bangun Mulya Kecamatan Waru, untuk membenahi saluran air serta gorong-gorong di jalan-jalan Desa. Kegiatan sosial di berbagai tempat seperti saluran air kemudian jalan, tempat ibadah, dan fasilitas lainnya, hari ini (7/7) melakukan kegiatan gotong-royong serempak dari 16 RT yang ada di Desa Bangun Mulya. Gerakan kerjasama atau gotong-royong serempak ini kata Sertu Nainggolan, selain dalam rangka HUT Desa Bangun Mulya ke IX,  sekaligus menumbuhkan rasa kebersamaan dalam berkehidupan di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang akhir-akhir ini sudah mulai cenderung menurun," tuturnya Nainggolan menambahkan, Babinsa selalu siap dan saya sangat lah mend...