Penajam Terkini - Samsul (32), pria asal Kecamatan Longkali, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, merupakan salah satu dari pembisnis daun bertulang warna merah dan yang disebut daun Kratom, sudah tiga bulan dia menggeluti untuk di kumpulkan dari warga di Kecamatan Waru.
Samsul membeli ratusan kilogram daun pada masyarakat sekitar, RT 14 Kelurahan Waru, bila daun belum dijemur dia membelinya dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 2.200 per kilogram, sedangkan untuk daun yang telah kering dan dihaluskan, harganya Rp. 12.000 sampai Rp 13.000 per kilogram.
Popularitas daun Kratom atau daun Kedemba sempat menyedot perhatian warga Kelurahan Waru dan juga warga Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, belakangan ini.
Daun yang tumbuh liar di pinggiran sungai atau rawa ini punya nilai ekonomi tinggi, daun kratom atau kedemba yang juga familiar disebut daun Purik ini jadi primadona tentunya demi peningkatan perekonomian dan termasuk mudah didapat.
Dulu sempat pohon Gaharu yang jadi bahan perbincangan di Kecamatan Waru, bahkan sempat dibudidayakan oleh salah satu kelompok tani.
Menurut Kacong (75), Warga Desa Bangun Mulya pencari daun kedemba menuturkan, penghasilan cukup lumayan jika ditekuni dan telaten, karena daun ini tumbuh di rawa-rawa atau pinggiran sungai," tuturnya.
Dalam satu hari bisa mendapatkan sekitar 50 kilogram sampai 100 kilogram tergantung banyaknya pohon yang ada (Kedemba) tapi kadang ya cuma dapat 30 kilo seperti hari ini." ujar Kacong.
Samsul menambahkan, warga atau pencari daun Kedamba ini kebanyakan jual dalam kondisi basah dan masih segar, kemudian kami melakukan penjemuran dan pengeringan." pungkasnya, Selasa, 26/3/2019. (lr)
Samsul membeli ratusan kilogram daun pada masyarakat sekitar, RT 14 Kelurahan Waru, bila daun belum dijemur dia membelinya dengan harga Rp 2.000 hingga Rp 2.200 per kilogram, sedangkan untuk daun yang telah kering dan dihaluskan, harganya Rp. 12.000 sampai Rp 13.000 per kilogram.
Popularitas daun Kratom atau daun Kedemba sempat menyedot perhatian warga Kelurahan Waru dan juga warga Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, belakangan ini.
Daun yang tumbuh liar di pinggiran sungai atau rawa ini punya nilai ekonomi tinggi, daun kratom atau kedemba yang juga familiar disebut daun Purik ini jadi primadona tentunya demi peningkatan perekonomian dan termasuk mudah didapat.
Dulu sempat pohon Gaharu yang jadi bahan perbincangan di Kecamatan Waru, bahkan sempat dibudidayakan oleh salah satu kelompok tani.
Menurut Kacong (75), Warga Desa Bangun Mulya pencari daun kedemba menuturkan, penghasilan cukup lumayan jika ditekuni dan telaten, karena daun ini tumbuh di rawa-rawa atau pinggiran sungai," tuturnya.
Dalam satu hari bisa mendapatkan sekitar 50 kilogram sampai 100 kilogram tergantung banyaknya pohon yang ada (Kedemba) tapi kadang ya cuma dapat 30 kilo seperti hari ini." ujar Kacong.
Samsul menambahkan, warga atau pencari daun Kedamba ini kebanyakan jual dalam kondisi basah dan masih segar, kemudian kami melakukan penjemuran dan pengeringan." pungkasnya, Selasa, 26/3/2019. (lr)
Komentar
Posting Komentar