Langsung ke konten utama

HARI WANITA DAN KEPILUANNYA

Kalilah adiba az zura (Guru SMK)

Perempuan adalah mahluk yang spesial, karena spesialnya setiap apa yang di tubuhnya memilki nilai. Demikian sangking unuiknya pula wanita memilik daya magnet bagi kaum adam hingga pelaku industri. Sifatnya yang mudah tertarik pada kesenangan dunia, seringkali dimanfaatkan oleh para pemangku kepentingan untuk menyeret mereka ke dalam kubangan dosa. Berbalut manisnya madu kesetaraan gender, kaum hawa akan mudah tergerus pemikiran feminis.

Fakta ini diperkuat dengan merasuknya paham-paham liberal seperti feminisme, hedonisme, dan sejenisnya. Bahkan untuk memperkuat ide itu, dunia internasional mengadakan peringatan setiap tahuanan yang bernama “International Women’s Day (IWD)”. Setiap tahun tema yang diusung dalam peringatan akbar ini berbeda-beda. Namun tak jauh-jauh dari tuntutan kesetaraan gender perempuan. Pada tahun ini, IWD mengususng tema “Balance for Better.

Kapitalisme sebagai racun yang dibungkus dengan madu, inilah ungkapan yang cocok untuk tema tahun ini balance for better. Dengan anggapan bahwa wanita belum mendapatkan kesetaraan atau keseimbangan dalam sisi kehidupan, maka terjun aktif dalam bidang perekonomian untuk mendapat gelar staus ekonomi dianggap mengangkat harkat dan martabat kaum hawa. Maka konsep wanita tidak harus bergantung pada laki-laki untuk mencukupi kebutuhan hidupnya, menjadi simbol ideologi kapitalisme. Lebih jauh lagi, perempuan diharapkan ikut aktif dalam menggerakkan roda perekonomian negara.

Pemerintah sebagai pembuat kebijakan, telah membuat proyek besar pemberdayaan perempuan. Isu ini diangkat dalam kancah internasional. Artinya mega proyek ini melibatkan seluruh perempuan di dunia, khususnya negara-negara berkembang. Sebagai wujud kepedulian pemerintah terhadap nasib perempuan supaya bisa sejajar dengan laki-laki. Hal ini sejalan dengan tuntutan kaum feminis yang meminta supaya perempuan diberikan hak yang sama dengan laki-laki di sektor publik.
Terlepas dari hal itu, sejatinya perempuan adalah makhluk sosial yang sangat tangguh. Ia mampu bekerja keras dengan penuh kesungguhan dan tanggung jawab. Sehingga wajar jika perempuan diberikan porsi yang sangat besar dalam mengembangkan ekonomi negara. Sifat alami perempuan yang mudah silau dengan materi, dimanfaatkan untuk menghasilkan pundi-pundi rupiah. Wajar jika saat ini banyak perusahaan maupun lapangan kerja yang lebih mendahulukan kaum Hawa dibanding kaum Adam. Selain penurut, pekerja perempuan lebih murah dari pada laki-laki.

Kapitalisme telah memperalat perempuan menjadi budak kenikmatan. Perempuan sengaja digiring untuk menjadi pelaku ekonomi dengan segala bentuknya. Sebagai pekerja, produsen, sekaligus sebagai konsumen. Balance for better hanyalah lipstik untuk menutup bibir asli kapitalisme di negeri ini yang sudah bopeng. Dengan modus PEP, kapitalis akan lebih dalam menancapkan kuku-kukunya di Indonesia dan negeri-negeri muslim lainnya. Menjerat perempuan atas nama pemberdayaan dan kesetaraan. Memaksa kaum ibu untuk keluar dari tempat aslinya, rumah tangga.
Lebih jauh lagi, paham feminis yang dicetuskan oleh barat ini menuntut hak-hak perempuan untuk bebas mencabut fitrah perempuan sebagai ummu wa rabbatul bait. Disamping juga merusak kehormatannya melalui ide-idenya. Barat sengaja menggiring kaum perempuan untuk menerima dan menyebarkan info-info menyesatkan seperti diatas.

Sayangnya, perempuan yang dibidik untuk menjadi sasaran kapitalisme ini menerima dengan suka rela. Mereka rela mengorbankan keluarganya demi mendapatkan pekerjaan. Merelakan dirinya menjadi tumbal kapitalis yang menyengsarakan. Meninggalkan anak-anaknya dalam pengasuhan orang lain dan tanpa pengawasan. Mandiri secara financial menjadi cita-cita hidupnya. Akibatnya negara kehilangan generasi berkualitas karena anak-anak ditinggalkan oleh ibunya. Mereka tumbuh dan berkembang dengan lingkungan bebas tanpa bimbingan orang tua, terutama ibu.

Pandangan islam
Islam menempatkan posisi perempuan sejajar dengan laki-laki. Bukan di bawah sebagai pihak nomor dua. Keberadaan perempuan untuk membersamai perjuangan laki-laki dalam mengarungi biduk rumah tangga supaya menjadi keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah. Tentunya hal ini sesuai dengan perannya masing-masing. laki-laki sebagai pencari nafkah bagi dirinya dan keluarga. Sementara perempuan (istri) sebagai pendamping suami sekaligus pendidik anak-anak. Perempuan telah diciptakan Allah dengan segala fitrah dan dan tanggung jawabnya. Menjadi ummun wa rabbatul bayt adalah tugas pokok perempuan. Dengan menempatkan perempuan pada posisi alaminya, maka negara tidak akan kehilangan generasi penerus.

Mencukupi kebutuhan keluarga di dalam Islam adalah tanggung jawab laki-laki. Hal ini bukanlah hal istimewa yang harus dicemburui oleh kaum Hawa. Dan apabila suami tidak mampu memenuhi kebutuhan istri dan keluarganya, maka tanggung jawab ini juga berlaku bagi kerabatnya. Sehingga perempuan tidak perlu disibukkan dengan urusan ekonomi yang akan melalaikan tanggung jawabnya sebagai ibu pencetak generasi.

Namun apabila perempuan tidak memiliki kerabat, maka negara wajib menanggung keuangannya serta melindungi dirinya dari segala ancaman yang mengganggu kehormatannya, serta memastikan standar hidup yang layak baginya. Sehingga perempuan tidak akan dipusingkan dengan urusan finansial yang akan menjerumuskan dirinya dalam jurang kenistaan. Hal ini sesuai dengan sabda rasulullah SAW,
“Barangsiapa (mati) meninggalkan harta, maka hartanya itu untuk ahli warisnya dan barangsiapa meninggalkan keluarga yang miskin, maka menjadi tanggungan kami.” (HR. Bukhari)
Dengan demikian, perempuan akan tetap berada pada peran dan posisinya. Tidak meninggalkan fitrahnya sebagai Ibu pendidik utama dan pertama bagi anak-anaknya. Pencetak generasi pembangun peradaban, yang akan mengembalikan kejayaan Islam.
Wallahu a’lam bish-shawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulhan, Salah Satu Contoh Figur Petani Yang Gigih dan Ulet Dari Waru

Waru Penajam Terkini - Slogan petani adalah "Soko Guru"atau "Tiang Pilar" ekonomi suatu negara nyaris terlupakan karena tergerus oleh arus modernisasi global. Sementara para petani di mana-mana masih tetap semangat berusaha dan bekerja keras agar kekurangan bahan pangan di negeri nya sendiri dapat di hindari. Demikian juga Sulhan sekalipun medernisasi sudah merambah sampai ke Desa-desa,masih tetap giat dan semangat bertani, menggarap sawahnya untuk menanam padi. Tidak tanggung-tanggung lahan sawah yang di garapnya seluas tiga hektar. Musim kemarau yang sempat datang di musim tanam tidak mengendorkan semangatnya, sarana irigasi atau pengairan sistem pipanisasi yang sudah di sediakan oleh Dinas Pertanian di manfaatkan sebagaimana fungsinya untuk mengairi tanaman padinya. Di samping Sulhan sebagai petani muda yang sukses ada sang istri tercinta Rusmawati yang selalu menemani dan mensuport agar tetap semangat demi masa depan keluarga Sulhan sendiri selain peta...

Warga Ngeluruk ke Kelurahan, Minta Solusi Imbas Pemortalan Akses Jalan Tani

Penajam Terkini - Sedikitnya 40 warga mendatangi Kantor Kelurahan Waru Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, pasalnya tuntutan warga agar segera dipenuhi tentang pemortalan akses jalan tani, Kamis, 25/4/2019. Berujung 2 Kelompok Tani di Kelurahan Waru ini mendesak pihak Kelurahan agar merealisasikan tuntutan warga untuk pembuatan jalan usaha tani,. Dua kelompok tani dimaksud adalah Kelompok Tani Karya Usaha dan Karya Usaha Bersama masing-masing beralamat di RT 08 dan RT 027 Kelurahan Waru, Kecamatan Waru. Mereka kesal karena tidak bisa mengeluarkan hasil panen akibat adanya penutupan jalan yang dilakukan oleh pemilik lahan. Pihak Kelurahan Waru menanggapi permasalahan yang dikeluhkan oleh warga, sekitar pukul 09.00 Wita (25/4) pertemuan pun dilakukan bersama warga beserta anggota Kelompok Tani, tampak hadir Lurah Waru, Babinsa, Kanit Reskrim Polsek Waru, Bhabinkamtibmas, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) LPM Ketua Kelompok Tani, hadir pula UPTD.PU Kecamatan Waru. ...

Babinsa Bersama Warga Bergotong Royong Benahi Saluran Air di Bangun Mulya

Penajam Terkini – Babinsa Koramil 0913-02/Waru, Kodim 0913/PPU, mengikuti gotong royong bersama warga di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Minggu 7/7/2019. Koramil 0913-02/Waru, melalui, Babinsa Desa Bangun Mulya, Sertu Nainggolan mengatakan, mereka ikut gotong-royong bersama warga Desa Bangun Mulya Kecamatan Waru, untuk membenahi saluran air serta gorong-gorong di jalan-jalan Desa. Kegiatan sosial di berbagai tempat seperti saluran air kemudian jalan, tempat ibadah, dan fasilitas lainnya, hari ini (7/7) melakukan kegiatan gotong-royong serempak dari 16 RT yang ada di Desa Bangun Mulya. Gerakan kerjasama atau gotong-royong serempak ini kata Sertu Nainggolan, selain dalam rangka HUT Desa Bangun Mulya ke IX,  sekaligus menumbuhkan rasa kebersamaan dalam berkehidupan di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang akhir-akhir ini sudah mulai cenderung menurun," tuturnya Nainggolan menambahkan, Babinsa selalu siap dan saya sangat lah mend...