Oleh :Faizah Rukmini., S.Pd
(Pemerhati Perempuan, Keluarga dan Generasi)
Dilansir dalam Balikpapan.procal bahwa bisnis esek-esek ABG di patok 500 ribu di Balikpapan. Penuturan Agus Laksito dari LSM Pendamping kebijakan pembangunan di Balikpapan di perkirakan ada sekitar 1.200 pelajar yang terlibat dalam prostitusi.
Sungguh miris, hampir diseluruh pelosok wilayah di Indonesia angka prostitusi kalangan remaja semakin meningkat. Mengiris hati bagi para orang tua, pendidik, masyarakat, dan pemerintah. Jerat prostitusi ini pula memunculkan berbagai penyakit sosial dan kemaksiatan, fenomena aborsi, membunuh dan membuang bayi, mewabahnya penyakit HIV/AIDS.
إِذَا ظَهَرَ الزِّنَا وَالرِّبَا فِيْ قَرْيَةٍ، فَقَدْ أَحَلُّوْا بِأَنْفُسِهِمْ عَذَابَ اللهِ
Artinya : “Jika zina dan riba sudah menyebar di suatu kampung, maka sesungguhnya mereka telah menghalalkan azab Allah atas diri mereka sendiri”. (HR al-Hakim, al-Baihaqi dan ath-Thabrani).
Sudah seharusnya menyadari kerusakan generasi dan melakukan evaluasi secara menyeluruh akibat fenomena remaja yang terjerat prostitusi, serta mencari solusi tuntas dan menyeluruh atas problem prostitusi remaja. Banyak peluang yang memicu terjadinya peningkatan prostitusi dikalangan remaja.
Remaja dan Gaya Hidup Liberal.
Serangan budaya barat di tengah arus globalisasi dan kemajuan teknologi tenyata membawa pengaruh besar terhadap kehidupan remaja. Impor pemahaman dan gaya hidup Barat yang serba bebas menjadikan remaja lost kontrol, berbuat semaunya tanpa memikirkan bahaya dan dosa maksiat.
Remaja yang mengikuti arus gaya hidup barat memuaskan kesenangan dunia dan segala keinginannya dengan berbagai cara, sekalipun harus menjual tubuhnya dengan berbagai fasilitas yang dapat digunakan online hingga seks in the kost.
Merebaknya bisnis Pornografi dan pornoaksi mudah diakses oleh remaja. Menjerat para remaja untuk terperosok jauh kedalam kubangan kebebasan seksual dimana rasa penasaran menggiring mereka bebas untuk memperjual belikan tubuhnya demi melampiaskan nafsu syahwatnya, tuntutan budaya liberal, hedonis dan materialistis. Hadirnya LGBT menambah parah kondisi pergaulan remaja. Keluarga dan Masyarakat pun tak mampu membendung bisnis prostitusi remaja.
Negara belum menyelesaikan problem prostitusi secara menyeluruh. Berbagai upaya telah dilakukan, mengaktifkan kegiatan ekstrakurikuler disekolah, full day school,konseling remaja namun tak kunjung menyelesaikan permasalahan generasi. Keseriusan negara hanya pada permukaan yang tidak menyentuh aspek mendasar yang menyebabkan berkembangnya prostistusi remaja yaitu sistem kehidupan sekuler-liberal dimana agama tidak boleh mengatur urusan individu, masyarakat dan negara dalam dalam pengaturan tatanan kehidupan, sehingga bebas menentukan jalan hidupnya, meskipun pilihan hidupnya merusak dan mengorbankan kehormatan dirinya.
Islam sangat menjaga dan memperhatikan masa depan kehidupan generasi. Pemahaman Barat sangat bertentangan dengan Islam, cara berfikir dan bertingkah laku dalam islam sangat khas. Islam memandang bahwa kemuliaan insan adalah karena ketakwaannya kepada Allah secara totalitas. Takwa Individunya, Masyarakatnya dan Negaranya senantiasa menjadikan Islam sebagai acuan dalam mengatur seluruh tatanan kehidupan.
Islam telah memberikan tuntunan dalam mendidik generasi agar tidak terjerumus pada pergaulan bebas dan kehidupan penuh maksiat.
Untuk para remaja, membiasakan diri dekat dengan Al Qur’an dan As Sunnah, mengikuti kajian Islam yang membentuk pribadi muslim yang tangguh, pribadi yang taat kepada Allah, mampu mengontrol diri dan tidak tergoda pemikiran merusak, teguh dalam berislam meskipun menghadapi berbagai kesulitan hidup, mampu menyelesaikan permasalahan dengan benar sesuai syariat islam dan tidak lari dari masalah.
Kesadaran Keluarga Muslim. Keluarga merupakan sekolah utama dan pertama bagi anak dengan menanamkan Aqidah Islam secara kaffah dan membentuk kepribadian Islam, mendidik generasi agar bertakwa kepada Allah dan membiasakan anak agar senantiasa terikat pada syariat islam secara kaffah setiap waktu dan tempat. orang tua harus komitmen dan sungguh-sungguh dalam mendidik anak. Membentuk pribadi Islam, menjadikan Al Qur’an sebagai rujukan aturan hidup. Menjauhkan anak-anak dari segala media-media elektronik yang menayangkan konten yang tidak syari, seperti pornoaksi, pornografi, foya-foya,pergaulan bebas, tayangan yang merusak akidah Islam. Tegas membatasi anak dalam penggunaan media elektronik. Mengenalkan dan mahamkan bagaimana islam mengatur pergaulan antara laki-laki dan perempuan.
Kehidupan Remaja Yang bersih.
Selain keluarga, lingkungan dan masyarakat merupakan bagian yang memiliki peran dalam menjaga dan mengontrol kehidupan generasi. Pihak-pihak yang memiliki peran di tengah masyarakat harus peka terhadap perilaku menyimpang dan berupaya melakukan beramar makruf nahi mungkar untuk menyadarkan para pelaku kemaksiatan, tentu hal ini didukung oleh para tokoh-tokoh ummat, dengan berbagai kajian-kajian keislaman, penyadaran dan pencerdasan akan penting dan wajibnya penerapan Islam kaffah kepada tiap individu,masyarakat dan negara. Pun pendidikan, hukum, keamanan memiliki peran dalam melindungi generasi.
Negara sebagai perisai yang melindungi generasi, harus memberikan periayahan kepada Ummat melalui kebijakan yang meletakkan kedaulatan kepada hukum Allah dalam segala aspek tatanan kehidupan. Pendidikan, Pergaulan, Politik, Ekonomi dan lainnya berbasis Aqidah Islam. Jika hukum syara diterapkan, maka pasti akan ada kemaslahatan. Dengan menerapkan hukum Syariat Islam kaffah akan mampu mencegah dan menjaga generasi terjerumus dalam jurang kemaksiatan. Sungguh sistem Islamlah yang menjaga kehormatan dan kemuliaan generasi masa depan.
Wallahu’alam bishowab
Komentar
Posting Komentar