Oleh : Faizah Rukmini, S.Pd
(Pemerhati Perempuan, Keluarga & Generasi)
(Pemerhati Perempuan, Keluarga & Generasi)
Sekulerisme memandang bahwa nilai-nilai tertinggi dan terpuji pada manusia adalah nilai-nilai yang ditetapkan oleh manusia. Itulah pemahamn yang tertanam dibenak ummat, khususnya kaum perempuan. Sehingga ide kebebasan berseliweran dimana-mana. Kaum perempuan pun tak ketinggalan. Kebebasan berpendapat, kebebasan berperilaku dan kebebasan menentukan aturan hidupnya kini menjadi ikon bagi kaum perempuan.
Sekulerisme kapitalis yang menciptakan kemiskinan dan kebodohan, mendera ummat. Kondisi ini menjadikan para kaum perempuan sebagai korban. Angka kriminalitas terhadap perempuan sangat tinggi. Siapa yang bertanggung jawab atas kejadian yang dialami oleh kaum perempuan?
Kaum perempuan harus berjuang sendiri ditengah rusaknya sistem sekuler kapitalis. Dengan berbagai kebijakan yang mencekik masyarakat. Khususnya kaum hawa berujung pada eksploitasi,Sudah menjadi kuli untuk menghidupi dirinya dan keluarganya.
Sudah jatuh tertimpa tangga begitulah komdisi perempuan. Menjadi korban kerakusam ekonomi kapiltalis sekaligu terekspolitasi dengan memberdayakan perempuan agar terjun kedunia kerja, menjadi kuli-kuli pabrik, beauty dan body jadi bahan komersial demi mebanggung kerusakan sistem Sekulerisme. Hampir setiap jengkal bagian tubuh perempuan harus menjadi bahan yang dikomersilkan untuk memenuhi kebutuhan dan kesenangan jasmaninya semata dan kepentingan bisnis kapitalis . Perempuan harus menggadaikan tugas dan fungsi utamanya yakni Al Ummu wa rabbatul bait.
Apakah ini prestasi? Sungguh ini bukanlah prestasi namun kemerosotan penghantar kehancuran dan menodai kemuliaan kaum hawa. Kaum perempuan tanpa sadar telah digiring hidup Tanpa batas aturan , perempuan menjadi objek yang ternodai oleh sistem sekulerisme. Menjadi alat pemuas bernilai materi dan pelanggeng sekulerisme.
Jadi Sekulerismelah yang menjadi akar masalah dari persoalan perempuan. Sekulerisme dengan paham liberalnya menjadikan kaum perempuan hidup dengan kehinaan paham materialisme, hedonisme, individualisme. Mencari kesenangan materi dan dunia semata.
Persoalan perempuan adalah persoalan sisemik. Sehingga keterwakilah perempuan ataupun gerakan perempuan tidak akan mampu menyelesaikan persoalan perempuan secara menyeluruh. Persoalan perempuan sudah mendunia. Perempuan terjajah secara fisik dan pemahaman. Perempuan di Palestina, Suriah, Irak telah merasakan perihnya luka, Perempuan di Barat telah merasakan pahitnya hidup dengan kedzaliman. Sehingga kini Perempuan harus menyadari bahwa derita perempuan adalah akibat penerapan sistem sekulerisme, derita seluruh kaum perempuan dengan sistem pemerintahan demokrasi liberal, buktinya kasus para perempuan yang terjerat korupsi.
Dalam bidang ekonomi kapitalisnya, mengeksploitasi SDAE,melalui kebijakan UU Migas,memberikan kebebasan kapitalis mengekploitasi SDAE, Negara berhutang pada Asing-Aseng, Pendapatan negara diperoleh dengan jalan haram, devisa dari Khamr, Prostitusi dan sebagainya. dan tatanan politiknya tidak mensejahterakan ummat namun menindas ummat diatas kepentingan rezim keji dan segelintir gabungan elit politik serta pemilik modal.
Maka persoalan perempuan harus dilesaikan dengan sistem yang shahih bersumber dari Allah SWT. Para muslimah sudah saatnya berjuang mendapatkan kemuliaan dari Allah SWT. Muslimah kaffahlah yang mampu menjadi pioner bagi perjuangan seluruh kaum perempuan yakni perjuangan melanjutkan kehidupan islam. Dengan Kekayaan pemikiran Islam dan politik dalam mengurus ummat, perempuan,laki-laki, tua muda, melindungi muslim dan non muslim. Islam sebagai ideologi telah membuktikan perlindungan dan periayahan terhadap muslimah. Melindungi kehormatan perempuan dengan penerapan sistem politik Islam dan mengembalikan peran utama sebagai Ummu wa robbatul bait dan peran strategis dibidang politik yang memberi peluang kepada muslimah berkarya, bergabung dalam majelis Ummah, menjadi Qadhi Hisbah dan memberikan batasan syarie kepada para muslimah demi menjaga kemuliaan perempuan, menjadikannya muslimah bervisi misi dunia akhirat.
Sejarah peradaban islam telah melahirkan para perempuan mulia. Fatimah binti Muhammad Rasulullah,dididik dengan islam menjadikannya sebagai penghuni syurga dengan peran mulianya sebagai ibu dan istri. Asma Binti Abu Bakar As Shiddiq akan keilmuwan dan ketakwaannya wajarlah gelar Dzatun Nithaqain disematkan padanya.Fatimah Binti Ubaidillah perannya mampu melahirkan seorang Imam Syafii. Islamlah yang menjadikan mereka mulia, mereka menjaga kemuliaan dirinya dengan islam. Dan dengan penerapan sistem politik islam kaffah mampu melahirkan para perempuan mulia penjaga Islam.
Komentar
Posting Komentar