Langsung ke konten utama

Bismillah, Aku bertemu Allah SWT…!!!


Oleh (Quien izzy al-murqi sifarah_fakir yang ingin berbagi)

Ini adalah kisah nyata dari penulis yang telah lolos sensor untuk dikonsumsi public. Sebuah pencarian jati diri yang mengharu biru, menguras air mata dan menyesakkan logika. Dan harapannya para pembaca bisa mengambil hikmah terbaik dari segala hal yang baik didalamnya. Serta berkomitmen untuk menggejar “delay” atau ketertundaan, saat kita sedang dalam pencarian secara total dan menyeluruh untuk mengungkap segala hal dibalik penciptaan alam, manusia dan hidup serta keterkaitan ketiganya sebelum, saat dan setelah kehidupan ini musnah. Yang bisa menghantarkan pada keimanan yang bulat alias iman yang hakiki, iman yang lurus dan benar. Yang belum kumiliki.

Keyakinan adalah kunci yang dibutuhkan oleh binatang berwujud manusia seperti aku yang dulu atau bahkan lebih mulia dari binantang ternak, saat aku masih tak mengenal aku. Dan terbawa arus deras kebebasan yang menghamba kepada isi kepala manusia, dan berlagak angkuh nan sombong kepada siapapun bahkan terhadap diriku sendiri, aku memusuhi diriku sendiri. Aku menyiksa diriku dengan cara sadis yang selalu kurawat dan kulejitkan dari keliaran pemikiran yang bebas hingga behasil membuat penderitaan yang tak berkesudahan. Berakting senang namun gersang belapis futur dan tak lagi ingin hidup.

Aku senang melihat diriku menderita. Inilah pergolakan pikiran yang aku rasakan atas bisikan akal dan nafsu yang masih ragu-ragu akan ada-nya Allah SWT sebagai al kholiq dan al-muddabir, sang pencipta dan sang pengatur..! inilah sumber malapetaka kehidupanku. Amnesia (tanpa penyebab medis) siapa pencipta..! aku lupa pada pemilik segalanya.aku melupakannya.. astaghfirullahhaladzim..!!!

Aku sudah bosan dan teramat jijik dengan kegelapan, aku butuh cahaya dan perubahan. Dan aku tak mau dilembah kehinaan yang sudah aku rasakan puluhan tahun dikehidupanku. Aku harus berubah menjadi aku yang baru, tak masalah jika aku harus kembali bertengkar hebat dengan jiwa onggornganku yang masih tersesat dan bimbang untuk memilih bertahan atau berubah.

Keputusanku sudah bulat, aku akan memaksa diriku untuk menjadi baik dan terus memperbaiki diri tanpa bosan tanpa lelah. inilah pemikiran yang memantik yang mampu membuat aku bangkit, berpikir, bergerak dan berubah seperti apa yang harus aku dapatkan, karena aku berhaq bahagia. Aku berhak merasakan ketenangan yang menagih untuk diulangi lagi dan lagi hingga saatnya pulang kepangkuan Allah dalam keadaan terbaik.

Hingga malam itu aku sampai disuatu titik terendah memohon ampun di atas sajadah lusuh di sepertiga malam terbaikku. Aku berhasil untuk menangis sejadi-jadinya, sepuah-puasnya untuk memohon ampun dan memohon petunjuk untuk mendapatkan kebahagiaan yang sejati, mengakui aku butuh Allah SWT disetiap helaan nafasku. Juga untuk menjawab pemiikiranku tentang apa yang sebenarnya aku cari? Dan yang aku butuhkan? 

Aku mulai bergairah dan kembali memiliki alasan buat apa aku hidup dan bertahan dikolong langit yang penuh muslihat ini. Ternyata yang aku harapkan adalah kebahagiaan, ketenangan, kelezatan untuk bernafas menikmati setiap fase kehidupan sebagai anak, istri, ibu dan anggota masyarakat. Sudah kuputuskan sejak di awal untuk mengejar kekuatan alasan “mengapa aku hidup didunia”? dan jawabannya adalah untuk berbahagia..!!!

Aku harus menemukan Allah didalam hidupku. Aku harus mencari-NYA hingga bertemu dan meyakininya, sebagaiman aku yakin bahwa 1+1=2 (ilmu matematika tingkat dasar). Pencarianku akan jejak-jejak Allah didalam diriku sebagai manusia, dimana aku hidup (alam semesta), dan kehidupan itu sendiri, sehingga membuahkan hasil yang manis yakni keyakinan yang tertancap tajam dan mampu menjadi perisai atau benteng kehidupan karena telah meninggikan taraf berpikirku alias mendundukan akal dan nafsuku untuk hanya taat pada titah/perintah dan larangan Allah SWT saja tanpa tapi tanpa nanti.

Aku menyengaja untuk berpikir secara mendalam dan cemerlang atas segala hal yang mampu ku indra. Menelusuri dibalik itu semua ada siapa? Hingga akhirnya aku dapatkan sebuah jawaban atas pencarian panjangku. Bahwa semua ini sengaja diciptakan oleh sesuatu yang layak disebut sebagai pencipta. Dialah ALLAH SWT tuhanku dan tuhan seluruh penduduk langit dan bumi. Ternyata aku bisa menemukan Allah saat aku membuang jauh-jauh kesombongan diri, keangkuhan diri dan keragu-raguan terhadap Allah SWT sebagai sesuatu yang ghoib dan tak bisa ku indra. Namun justru disinilah pembeda antara makhluk dan pencipta. Antara hamba dan tuhannya. Aku bisa temukan Allah saat aku memaksa diriku untuk menzerokan/mengnolkan diri. Mengakui bahwa aku, tempat hidupku (alam semsesta) dan kehidupan itu lemah, teratas dan butuh keterpengaturan ALLAH sebagai pencipta dan pengatur.

Akhirnya aku menerima dengan ikhlas bahwa satu-satunya alasan aku hidup didunia untuk menjalankan misi suci dari Allah SWT yakni beribadah dari lahir hingga mati (baca: surah ad-dzariyat:56). Dari bangun tidur hingga tidur lagi. Dari masuk wc hingga bernegara. Semuanya harus mengunakan aturan islam yang ternyata sempurna dan menyeluruh. Dan untuk mewujudkankan aku harus menikmati lezatnya mempelajari islam secara serius dan intensif juga membicarakan semua ilmu yang kudapatkan kepada siapapun yang mau mendengarkan. Kepada muslimah yang merindukan bertemu Allah dan telah temukan cinta yang hilang.

Bahwa Allah SWT adalah prioritas di atas prioritas, cinta di atas segala cinta. Dan aku selalu siap juga menanti semua yang akan menghampiriku, untuk terus mengajarkanku tetap mencintai Allah diposisi tertinggi dan tetap merasa butuh Allah dalam kondisi apapun dan kapanpun. Ternyata keimanan itu manis dan lezat hingga kini aku bahagia tanpa jedah karena Allah SWT sendiri yang memberinya. Alhamdulillah aku telah bertemu Allah SWT. Inilah kebahagiaanku yang sejati dan akan aku jaga hingga Allah memanggilku kelak. Akan ku jaga walau harus mengenggam bara api..! kini dunia tak lagi mengiurkan dan aku tak takut pada Apapun kecuali Allah. Jika Allah senang akupun senang. Allah lagi. Allah terus dan Allah selamanya..!!!(*)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulhan, Salah Satu Contoh Figur Petani Yang Gigih dan Ulet Dari Waru

Waru Penajam Terkini - Slogan petani adalah "Soko Guru"atau "Tiang Pilar" ekonomi suatu negara nyaris terlupakan karena tergerus oleh arus modernisasi global. Sementara para petani di mana-mana masih tetap semangat berusaha dan bekerja keras agar kekurangan bahan pangan di negeri nya sendiri dapat di hindari. Demikian juga Sulhan sekalipun medernisasi sudah merambah sampai ke Desa-desa,masih tetap giat dan semangat bertani, menggarap sawahnya untuk menanam padi. Tidak tanggung-tanggung lahan sawah yang di garapnya seluas tiga hektar. Musim kemarau yang sempat datang di musim tanam tidak mengendorkan semangatnya, sarana irigasi atau pengairan sistem pipanisasi yang sudah di sediakan oleh Dinas Pertanian di manfaatkan sebagaimana fungsinya untuk mengairi tanaman padinya. Di samping Sulhan sebagai petani muda yang sukses ada sang istri tercinta Rusmawati yang selalu menemani dan mensuport agar tetap semangat demi masa depan keluarga Sulhan sendiri selain peta...

Warga Ngeluruk ke Kelurahan, Minta Solusi Imbas Pemortalan Akses Jalan Tani

Penajam Terkini - Sedikitnya 40 warga mendatangi Kantor Kelurahan Waru Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, pasalnya tuntutan warga agar segera dipenuhi tentang pemortalan akses jalan tani, Kamis, 25/4/2019. Berujung 2 Kelompok Tani di Kelurahan Waru ini mendesak pihak Kelurahan agar merealisasikan tuntutan warga untuk pembuatan jalan usaha tani,. Dua kelompok tani dimaksud adalah Kelompok Tani Karya Usaha dan Karya Usaha Bersama masing-masing beralamat di RT 08 dan RT 027 Kelurahan Waru, Kecamatan Waru. Mereka kesal karena tidak bisa mengeluarkan hasil panen akibat adanya penutupan jalan yang dilakukan oleh pemilik lahan. Pihak Kelurahan Waru menanggapi permasalahan yang dikeluhkan oleh warga, sekitar pukul 09.00 Wita (25/4) pertemuan pun dilakukan bersama warga beserta anggota Kelompok Tani, tampak hadir Lurah Waru, Babinsa, Kanit Reskrim Polsek Waru, Bhabinkamtibmas, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) LPM Ketua Kelompok Tani, hadir pula UPTD.PU Kecamatan Waru. ...

Babinsa Bersama Warga Bergotong Royong Benahi Saluran Air di Bangun Mulya

Penajam Terkini – Babinsa Koramil 0913-02/Waru, Kodim 0913/PPU, mengikuti gotong royong bersama warga di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Minggu 7/7/2019. Koramil 0913-02/Waru, melalui, Babinsa Desa Bangun Mulya, Sertu Nainggolan mengatakan, mereka ikut gotong-royong bersama warga Desa Bangun Mulya Kecamatan Waru, untuk membenahi saluran air serta gorong-gorong di jalan-jalan Desa. Kegiatan sosial di berbagai tempat seperti saluran air kemudian jalan, tempat ibadah, dan fasilitas lainnya, hari ini (7/7) melakukan kegiatan gotong-royong serempak dari 16 RT yang ada di Desa Bangun Mulya. Gerakan kerjasama atau gotong-royong serempak ini kata Sertu Nainggolan, selain dalam rangka HUT Desa Bangun Mulya ke IX,  sekaligus menumbuhkan rasa kebersamaan dalam berkehidupan di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang akhir-akhir ini sudah mulai cenderung menurun," tuturnya Nainggolan menambahkan, Babinsa selalu siap dan saya sangat lah mend...