Waru - Jalan usaha tani RT 03 Kelurahan Waru Kecamatan Waru Kabupaten Penajam Paser Utara hingga saat ini hanya mengandalkan swadaya dan gotong royong, belum ada lagi peningkatan pembangunan. Akibatnya jalan sepanjang sekitar 800 meter tersebut kondisinya rusak parah. Padahal jalan tersebut merupakan akses utama bagi para petani untuk mengangkut hasil pertanian.
Sungep Ketua Kelompok tani Karya Usaha saat di temui menuturkan“Terakhir jalan ini dibangun kalau tidak salah tahun 2007-2008, hingga sekarang belum ada lagi, jadi setiap habis panen ya seperti ini, swadaya untuk pembelian material batu pecah, kemudian gotong royong” terang Sungep. Jumat 6/7/2018
Lebih lanjut ada 27 Ha lahan sawah di Kelompok Karya Usaha dan 42 Anggota, belum lagi Kelompok yang lain, kebetulan tidak ada hadir saat ini. 27 Ha pertanian produktif, rata-rata dua kali panen dalam setahun, seperti saat ini panen yang bertepatan dengan musim hujan, petani tak bisa langsung membawa hasil panen mereka karena sulitnya transportasi. Kalau musim hujan, gabah hasil panen biasanya disimpan dulu di sawah sampai jalan kering dan bisa dilalui mobil. Tapi kalau sudah sampai tiga hari lebih, terpaksa petani sewa tukang ojek untuk mengangkut gabah. Kalau kelamaan di sawah, gabah hasil panen malah jadi cukul (tumbuh menjadi bibit-red),” terangnya
Ketua Kelompok Tani Karya Usaha, Kelurahan Waru ini berharap Pemkab PPU memberikan perhatian untuk memperbaiki jalan tersebut. “Minimal pengerasan,” harapnya.
Di tempat yang sama Ketua RT 08, Waris juga termasuk kepengurusan Kelompok Tani Karya Usaha, menambahkan. Sudah sering kami usulkan setiap momen musrembang Kelurahan, pernah juga saat salah satu Anggota DPRD saat melaksanakan reses. Karna memang satu-satu nya jalan akses para petani di sini, bukan saja Kelompok Tani Karya Usaha tetapi Kelompok Tani yang lain nya juga melewati di sini." Pungkas nya (lr)
Sungep Ketua Kelompok tani Karya Usaha saat di temui menuturkan“Terakhir jalan ini dibangun kalau tidak salah tahun 2007-2008, hingga sekarang belum ada lagi, jadi setiap habis panen ya seperti ini, swadaya untuk pembelian material batu pecah, kemudian gotong royong” terang Sungep. Jumat 6/7/2018
Lebih lanjut ada 27 Ha lahan sawah di Kelompok Karya Usaha dan 42 Anggota, belum lagi Kelompok yang lain, kebetulan tidak ada hadir saat ini. 27 Ha pertanian produktif, rata-rata dua kali panen dalam setahun, seperti saat ini panen yang bertepatan dengan musim hujan, petani tak bisa langsung membawa hasil panen mereka karena sulitnya transportasi. Kalau musim hujan, gabah hasil panen biasanya disimpan dulu di sawah sampai jalan kering dan bisa dilalui mobil. Tapi kalau sudah sampai tiga hari lebih, terpaksa petani sewa tukang ojek untuk mengangkut gabah. Kalau kelamaan di sawah, gabah hasil panen malah jadi cukul (tumbuh menjadi bibit-red),” terangnya
Ketua Kelompok Tani Karya Usaha, Kelurahan Waru ini berharap Pemkab PPU memberikan perhatian untuk memperbaiki jalan tersebut. “Minimal pengerasan,” harapnya.
Di tempat yang sama Ketua RT 08, Waris juga termasuk kepengurusan Kelompok Tani Karya Usaha, menambahkan. Sudah sering kami usulkan setiap momen musrembang Kelurahan, pernah juga saat salah satu Anggota DPRD saat melaksanakan reses. Karna memang satu-satu nya jalan akses para petani di sini, bukan saja Kelompok Tani Karya Usaha tetapi Kelompok Tani yang lain nya juga melewati di sini." Pungkas nya (lr)
Komentar
Posting Komentar