Langsung ke konten utama

Dampak Melemahnya Nilai Tukar Rupiah Hingga Pasar Tradisional?

Waru, Penajam terkini  - Pasar tradisional merupakan tempat jual beli komoditi (sembako) dengan harga yang relatif terjangkau oleh semua kalangan masyarakat.
Tawar menawar soal harga adalah ciri khas pasar tradisional yang menjadikan antara penjual dengan pembeli terkesan akrab.

Dengan naiknya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing (Dolar) yang menjadi isu nasional juga berdampak sampai ke pasar tradisional walaupun tidak terlalu signifikan, karena hanya beberapa jenis barang yang ikut terdampak dengan naiknya nilai tukar rupiah terutama harga emas. Minggu 16/09/2018.

Penjual emas di pasar tradisional Waru H.Masran, ketika di wawancarai Penajam Terkini mengatakan, "harga emas memang selalu mengikuti nilai tukar rupiah, kalau dolar naik maka harga emaspun ikut naik, dampaknya pada kami penjual emas di pasar tradisional jadi sepi pembeli, karena lebih banyak masyarakat yang menjual emasnya daripada yang membeli, tapi ini sudah menjadi hal yang wajar menurut pengalaman kami selama menjadi penjual emas, karena emas ini kan bukan kebutuhan pokok, masyarakat membeli emas hanya sebagai perhiasan atau tabungan/investasi," ujarnya.
Berbeda dengan penjualalan sembilan bahan pokok (sembako) semuanya masih dalam batas kewajaran harga naik turun itulah ciri khas pasar tradisional, seperti harga beras masih bervariasi Rp.10.000 sampai Rp. 12.000 per kilo, harga daging sapi masih normal Rp.120.000 per kilo, "kalau harga daging sapi masih seperti biasa cuma sepi pembeli, jelas Ranof, salah seorang pedagang.

Begitu juga dengan harga ayam potong masih relatif normal kisaran Rp. 34.000 per kilo," timpalnya.

Sementara di tempat yang berbeda H. Muhammad Syah pengurus himpunan pedagang pasar tradisional Waru, menjelaskan kami pedagang pasar tradisional sudah terbiasa dengan situasi dan kondisi pasar yang kadang ramai kadang juga sepi, apalagi pasar tradisional Waru ini biasanya ramai kalau karyawan perusahaan yang ada di Kecamatan Waru menerima upah (gaji), "candanya.

"Hanya kami pedagang pasar tradisional berharap kepada pihak terkait agar kiranya fasilitas kios dan lapak pasar Waru ini mendapat perhatian atau pembenahan, karena atapnya sudah pada bocor di sana sini sehingga kalau turun hujan di saat berjual beli kami jadi kocar kacir untuk mengamankan barang dagangan supaya tidak kebocoran," ujarnya.
Padahal kami jualan di pasar ini membayar sewa kios/lapak, bayar retribusi daerah, bayar kebersihan dan keamanan, karena kami juga tahu kalau pasar tradisional Waru ini lahan milik perorangan atau pribadi,"ungkap Muhammad Syah, hal tersebut di benarkan oleh H.Wero selaku petugas ke amanan pasar Waru.

"Sebenarnya pasar induk Kecamatan Waru sudah dibangun yang berada di Desa Sesulu, cuma sarana bangunannya belum lengkap, baru tersedia satu bangunan untuk lapak basah yaitu tempat penjualan daging dan ikan, sementara pembangunan lapak yang lain belum tersedia, maka dari itu kami berharap kepada Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, agar dapat menyelesaikan pembangunan pasar tersebut, supaya kami masyarakat bisa berjual beli di pasar dengan aman dan nyaman," pungkasnya.

Laporan : Suyatno AS
Editor.    : Lr

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sulhan, Salah Satu Contoh Figur Petani Yang Gigih dan Ulet Dari Waru

Waru Penajam Terkini - Slogan petani adalah "Soko Guru"atau "Tiang Pilar" ekonomi suatu negara nyaris terlupakan karena tergerus oleh arus modernisasi global. Sementara para petani di mana-mana masih tetap semangat berusaha dan bekerja keras agar kekurangan bahan pangan di negeri nya sendiri dapat di hindari. Demikian juga Sulhan sekalipun medernisasi sudah merambah sampai ke Desa-desa,masih tetap giat dan semangat bertani, menggarap sawahnya untuk menanam padi. Tidak tanggung-tanggung lahan sawah yang di garapnya seluas tiga hektar. Musim kemarau yang sempat datang di musim tanam tidak mengendorkan semangatnya, sarana irigasi atau pengairan sistem pipanisasi yang sudah di sediakan oleh Dinas Pertanian di manfaatkan sebagaimana fungsinya untuk mengairi tanaman padinya. Di samping Sulhan sebagai petani muda yang sukses ada sang istri tercinta Rusmawati yang selalu menemani dan mensuport agar tetap semangat demi masa depan keluarga Sulhan sendiri selain peta...

Warga Ngeluruk ke Kelurahan, Minta Solusi Imbas Pemortalan Akses Jalan Tani

Penajam Terkini - Sedikitnya 40 warga mendatangi Kantor Kelurahan Waru Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, pasalnya tuntutan warga agar segera dipenuhi tentang pemortalan akses jalan tani, Kamis, 25/4/2019. Berujung 2 Kelompok Tani di Kelurahan Waru ini mendesak pihak Kelurahan agar merealisasikan tuntutan warga untuk pembuatan jalan usaha tani,. Dua kelompok tani dimaksud adalah Kelompok Tani Karya Usaha dan Karya Usaha Bersama masing-masing beralamat di RT 08 dan RT 027 Kelurahan Waru, Kecamatan Waru. Mereka kesal karena tidak bisa mengeluarkan hasil panen akibat adanya penutupan jalan yang dilakukan oleh pemilik lahan. Pihak Kelurahan Waru menanggapi permasalahan yang dikeluhkan oleh warga, sekitar pukul 09.00 Wita (25/4) pertemuan pun dilakukan bersama warga beserta anggota Kelompok Tani, tampak hadir Lurah Waru, Babinsa, Kanit Reskrim Polsek Waru, Bhabinkamtibmas, Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) LPM Ketua Kelompok Tani, hadir pula UPTD.PU Kecamatan Waru. ...

Babinsa Bersama Warga Bergotong Royong Benahi Saluran Air di Bangun Mulya

Penajam Terkini – Babinsa Koramil 0913-02/Waru, Kodim 0913/PPU, mengikuti gotong royong bersama warga di Desa Bangun Mulya, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kaltim, Minggu 7/7/2019. Koramil 0913-02/Waru, melalui, Babinsa Desa Bangun Mulya, Sertu Nainggolan mengatakan, mereka ikut gotong-royong bersama warga Desa Bangun Mulya Kecamatan Waru, untuk membenahi saluran air serta gorong-gorong di jalan-jalan Desa. Kegiatan sosial di berbagai tempat seperti saluran air kemudian jalan, tempat ibadah, dan fasilitas lainnya, hari ini (7/7) melakukan kegiatan gotong-royong serempak dari 16 RT yang ada di Desa Bangun Mulya. Gerakan kerjasama atau gotong-royong serempak ini kata Sertu Nainggolan, selain dalam rangka HUT Desa Bangun Mulya ke IX,  sekaligus menumbuhkan rasa kebersamaan dalam berkehidupan di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang akhir-akhir ini sudah mulai cenderung menurun," tuturnya Nainggolan menambahkan, Babinsa selalu siap dan saya sangat lah mend...