Babinsa Koramil 0913-01/PNJ Bersama Lurah /Kades Se Kec. Penajam Tolak Faham Radikalisme, ISIS dan Intoleransi
Penajam- Tolak faham Radikalisme, Isis dan Intolerasi seiring dengan memudarnya jiwa Nasionalisme dan Toleransi. Para Babinsa Bersama Pemerintah Desa dan Kelurahan bersama Masyarakat sepakat dengan membuat ajakan untuk menolak segala bentuk Faham Radikal, Isis dan Intoleransi demi terjaganya persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia.
"Kami Prajurit teritorial yang dilahirkan dan hidup untuk berkarya di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika serta berdasarkan pada Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami bersyukur atas keragaman di Indonesia yang merupakan Anugerah dan berkat dari Tuhan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, " Pgs. Danramil 0913-01/PNJ Lettu Inf Marthin Aluy dalam keterangannya, Selasa (04/07/2017).
Menurutnya keberagaman Suku, Agama, Ras dan antar golongan yang ada di Indonesia bukan menjadi pemecah persatuan dan kesatuan karena Keberagaman Suku, Agama, pandangan Politik dan Hukum yang berbeda seharusnya menjadi alat pemersatu bangsa.
"NKRI adalah rumah kami dan kami percaya bahwa Pancasila adalah Ideologi yang paling tepat bagi Negara Kita," ungkapnya.
"Kami prihatin dengan paham Radikalisme, Isis dan Intoleransi yang menjadikan Isu *SARA* yang mulai mempengaruhi sikap toleransi antar Warga Negara dimana Hal ini dapat bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia," imbuhnya.
Sebagai wujud dan bentuk penolakan terhadap Faham Radikalisme, Isis dan Intoleransi maka Marthin Aluy menegaskan bahwa langkah yang diambil merupakan suatu perintah dari Pimpinan atas yang ditindak lanjuti oleh Dandim 0913/PPU Letkol Czi Dwi Imam Subagiyo, ST dimana setiap Babinsa bersana Lurah/Kades bersama Masyarakat Binaannya agar membuat Spanduk sebagai ajakan guna menolak Faham Radikalisme, Isis dan Intoleransi karena NKRI harga Mati.(hr)
"Kami Prajurit teritorial yang dilahirkan dan hidup untuk berkarya di Negara Kesatuan Republik Indonesia yang ber-Bhineka Tunggal Ika serta berdasarkan pada Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia. Kami bersyukur atas keragaman di Indonesia yang merupakan Anugerah dan berkat dari Tuhan untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia, " Pgs. Danramil 0913-01/PNJ Lettu Inf Marthin Aluy dalam keterangannya, Selasa (04/07/2017).
Menurutnya keberagaman Suku, Agama, Ras dan antar golongan yang ada di Indonesia bukan menjadi pemecah persatuan dan kesatuan karena Keberagaman Suku, Agama, pandangan Politik dan Hukum yang berbeda seharusnya menjadi alat pemersatu bangsa.
"NKRI adalah rumah kami dan kami percaya bahwa Pancasila adalah Ideologi yang paling tepat bagi Negara Kita," ungkapnya.
"Kami prihatin dengan paham Radikalisme, Isis dan Intoleransi yang menjadikan Isu *SARA* yang mulai mempengaruhi sikap toleransi antar Warga Negara dimana Hal ini dapat bertentangan dengan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia," imbuhnya.
Sebagai wujud dan bentuk penolakan terhadap Faham Radikalisme, Isis dan Intoleransi maka Marthin Aluy menegaskan bahwa langkah yang diambil merupakan suatu perintah dari Pimpinan atas yang ditindak lanjuti oleh Dandim 0913/PPU Letkol Czi Dwi Imam Subagiyo, ST dimana setiap Babinsa bersana Lurah/Kades bersama Masyarakat Binaannya agar membuat Spanduk sebagai ajakan guna menolak Faham Radikalisme, Isis dan Intoleransi karena NKRI harga Mati.(hr)
Komentar
Posting Komentar