Oleh : Faizah Rukmini, S.Pd
(Praktisi Pendidikan & Pengamat Sosial Politik)
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“ Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. at-Tahrim: 6)
Menurut Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, makna “jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka” adalah lakukanlah ketaatan kepada Allah dan tinggalkan maksiat serta suruhlah mereka untuk berdzikir kepada Allah. Maka dengannya Allah selamatkan kalian dari api neraka”. Sementara Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu mengatakan bahwa makna “peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”, adalah “didiklah mereka dan ajarkan ilmu kepada mereka (addibhum wa ‘allimhum)”.
Sedangkan Muqatil dan Ad Dhahak berkata, makna peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka”, adalah, “Engkau memerintahkan mereka untuk mentaati Allah dan mencegah mereka dari bermaksiat kepada Allah, hendaklah engkau menegakkan perintah Allah teradap mereka, memerintahkan mereka dengan perintah Allah dan membantu mereka dalam urusan tersebut, dan jika engkau melihat kemaksiatan dari mereka maka hendaklah engkau menghardik mereka”.( Tafsir Ibnu Katsir: 4/391 ).
Keluarga Muslim kini menghadapi berbagai tantangan. Hidup dalam sistem sekulerisme yang memisahkan agama. keimanan bukan lagi yang menjadi standar dalam menjalankan kehidupan rumah tangga. Rusaknya tatanan keluarga menjadi hal lumrah.Perceraian, perselingkuhan fan kekerasan anggota keluarga kerap terjadi. Baik dikarenakan faktor ekonomi, sosial, politik, serta pengarub merasukanya pemahaman sekuler, tolok ukur Aqidah Islam ditinggalkan, sehingga sikap, dan perilaku mencerminkan kehiduapan bebas, rusak dan menuai dosa akibat maraknya kemaksiatan. Anak-anak generasi menjadi korban. Naudzubillahi min dzalik
Sistem sekuler meliberalisasi dan mengkapitalisasi peran setiap anggota keluarga. Seorang perempuan kini tidak lagi peduli dengan peran utamanya sebagai ummu warobbatul bait, tetapi mereka menjadi budak-budak bebas yang berkeliaraan meraup materi demi kepentingan kapital. Begitupun seorang laki-laki tak unjuk menjadi pelindung dan memberi nafkah ditengah kemiskinan yang mendera akibat sistem sekuler kapitalis.
Sungguh Allah telah memerintahkan agar kita menjaga keluarga dari neraka. Di kehidupan dunia yang menjadi ladang pahala inilah, seharusnya seluruh anggota keluarga menyadari akan urgensinya penjagaan bagi keluarga, masa depan generasi dan kemuliaan hidup dalam aturan islam yang memuliakan keluarga.
Wallahu a’lam bishowab.
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Label
Ragam
Label:
Ragam
- Dapatkan link
- X
- Aplikasi Lainnya
Komentar
Posting Komentar