Oleh : Fatimah Az-Zahra,SEI (pemerhati masalah sosial dan politik)
Dunia pendidikan digegerkan oleh temuan terkait tindak asusila melalui group Whatsapp yang berangotakan 24 siswa siswi kelas IX di salah satu sekolah menengah pertama di Cikarang Selatan, yang bernama " All Stars".
Dalam group itu ditemukan ada 42 video porno dan juga adanya ajakan mesum (berhubungan badan) secara massal. Naudzubillahi mindzalik..!!
Pun dengan fakta pahit dari lingkungan sekolah menengah pertama di lampung, 12 siswi hamil diluar nikah. Siswi tersebut terdiri dari kelas VII, VIII, IX.
Ada apa dengan moral remaja sekarang? Siapakah yang bertangung jawab atas masalah ini?
Sadarilah Generasi muda adalah aset bangsa buat masa depan yang harus dijaga dari paparan pornokasi dan pornografi yang merusak akal dan menghancurkan kepribadian islamiyah.
Hal ini terjadi karena pondasi iman para remaja indonesia masih rapuh dan jauh dari pemahaman islam dikarenakan pola asuh yang keliru yang tidak didapatkan dari sektor rumah, masyarakat bahkan negara.
Apalagi Kondisi semakin parah saat bangsa ini memasuki era digitalisasi yang kini telah menjelma menjadi "tsunami pornoaksi dan pornograpi" yang menyerang seluruh manusia termasuk remaja di pelosok-pelosok negeri asal mereka memiliki akses internet.
Memang tidak bisa dipungkiri butuh peran serius Negara, masyarakat juga individu untuk menyelamatkan remaja dengan mengembalikan peran masing-masing serta mengembalikan syariat islam sebagai rujukan dan pondasi satu-satunya yang melahirkan aturan paripurna untuk mengatur bangsa dan peradaban.
Adapun peran orang tua didalam rumah menjadi madrasatul ula bagi generasi muda, maka sudah menjadi kewajiban bagi kedua orang tua untuk menanamkan aqidah islam secara kokoh sehingga lahirlah generasi muda yang senantiasa taat pada seluruh aturan dan larangan Allah atas dorongan keimanan yang kokoh yang didapatkan dari rumah dan orang tuanya.
Begitupula masyarakat yang perduli dengan generasi dengan senantiasa melaksanakan amar makruf nahi munkar ditengah-tengah kehidupan untuk menjaga suasana ketaqwaan.
juga negara yang senantiasa menerapkan hukum-hukum islam dalam seluruh aspek kehidupan. Inilah peran yang harus dilakukan oleh individu, masyarakat dan negara.
Maka wajarlah jika konstelasi hukum islam terbukti manjur untuk mengatasi penyimpangan-penyimpangan sosial masyarakat termasuk kasus pornokasi dan pornografi yang serat dengan perzinahan.
Dalam islam para perzina seharusnya di hukum berat, untuk menebus dosa dan memberikan efek jera bagi masyarakat.
Adapun hukuman bagi pelaku yang belum menikah(ghoiru muhson) maka jilid/cambuk 100x, di asingkan 40 hari dan jika sudah menikah (muhson) maka di rajam sampai mati, inilah hukum Islam dari Allah untuk manusia.
Namun yang boleh menjalankan hukum islam hanyalah daulah khilafah atau negara yang siap menerapkan seluruh isi Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam aspek individu, masyarakat juga negara.
Maka wajarlah jika saat ini perjuangan penegakkan kehidupan islam dalam bingkai daulah khilafah masih terus digalakan.
Karena dengan tegaknya khilafah masalah yang kita hadapi mampu terselesaikan hingga tuntas karena langsung merujuk pada nilai-nilai yang benar yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah.
semoga tulisan sederhana ini menjadi amal sholeh bagi penulis dan begitupun bagi para pembaca yang sudi mengambil posisi dalam perjuangan mulia ini.
Pembaca menjadi berani menyampaikan kebenaran bahwa satu-satunya solusi yang benar yang kita butuhkan adalah mengembalikan Allah dalam kehidupan umat islam.
Mengembalikan posisi Al-Qur'an dan As-sunnah sebagai rujukan hukum tata negara bagi bangsa kita. Mengembalikan tugas pokok dan utama kita sebagai manusia yakni menyembah dan taat pada seluruh Aturan dan larangan Allah.
Khilafah adalah jawaban atas seluruh problem kehidupan manusia. Menjadi pejuang syariah dan khilafah adalah tangung jawab bersama sebagai muslim, dan pertangung jawabanya kelak akan ditagih langsung oleh Allah SWT dan Rosulullah SAW.
Semoga "Rapot kehidupan" kita kelak mendapatkan nilai terbaik dari Allah SWT dan Rosululullah SAW sebagai umat terbaik yang menyeru pada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran dengan menjadi pejuang syariah dan khilafah. Aamiin ya rabbal 'alamin
Dunia pendidikan digegerkan oleh temuan terkait tindak asusila melalui group Whatsapp yang berangotakan 24 siswa siswi kelas IX di salah satu sekolah menengah pertama di Cikarang Selatan, yang bernama " All Stars".
Dalam group itu ditemukan ada 42 video porno dan juga adanya ajakan mesum (berhubungan badan) secara massal. Naudzubillahi mindzalik..!!
Pun dengan fakta pahit dari lingkungan sekolah menengah pertama di lampung, 12 siswi hamil diluar nikah. Siswi tersebut terdiri dari kelas VII, VIII, IX.
Ada apa dengan moral remaja sekarang? Siapakah yang bertangung jawab atas masalah ini?
Sadarilah Generasi muda adalah aset bangsa buat masa depan yang harus dijaga dari paparan pornokasi dan pornografi yang merusak akal dan menghancurkan kepribadian islamiyah.
Hal ini terjadi karena pondasi iman para remaja indonesia masih rapuh dan jauh dari pemahaman islam dikarenakan pola asuh yang keliru yang tidak didapatkan dari sektor rumah, masyarakat bahkan negara.
Apalagi Kondisi semakin parah saat bangsa ini memasuki era digitalisasi yang kini telah menjelma menjadi "tsunami pornoaksi dan pornograpi" yang menyerang seluruh manusia termasuk remaja di pelosok-pelosok negeri asal mereka memiliki akses internet.
Memang tidak bisa dipungkiri butuh peran serius Negara, masyarakat juga individu untuk menyelamatkan remaja dengan mengembalikan peran masing-masing serta mengembalikan syariat islam sebagai rujukan dan pondasi satu-satunya yang melahirkan aturan paripurna untuk mengatur bangsa dan peradaban.
Adapun peran orang tua didalam rumah menjadi madrasatul ula bagi generasi muda, maka sudah menjadi kewajiban bagi kedua orang tua untuk menanamkan aqidah islam secara kokoh sehingga lahirlah generasi muda yang senantiasa taat pada seluruh aturan dan larangan Allah atas dorongan keimanan yang kokoh yang didapatkan dari rumah dan orang tuanya.
Begitupula masyarakat yang perduli dengan generasi dengan senantiasa melaksanakan amar makruf nahi munkar ditengah-tengah kehidupan untuk menjaga suasana ketaqwaan.
juga negara yang senantiasa menerapkan hukum-hukum islam dalam seluruh aspek kehidupan. Inilah peran yang harus dilakukan oleh individu, masyarakat dan negara.
Maka wajarlah jika konstelasi hukum islam terbukti manjur untuk mengatasi penyimpangan-penyimpangan sosial masyarakat termasuk kasus pornokasi dan pornografi yang serat dengan perzinahan.
Dalam islam para perzina seharusnya di hukum berat, untuk menebus dosa dan memberikan efek jera bagi masyarakat.
Adapun hukuman bagi pelaku yang belum menikah(ghoiru muhson) maka jilid/cambuk 100x, di asingkan 40 hari dan jika sudah menikah (muhson) maka di rajam sampai mati, inilah hukum Islam dari Allah untuk manusia.
Namun yang boleh menjalankan hukum islam hanyalah daulah khilafah atau negara yang siap menerapkan seluruh isi Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam aspek individu, masyarakat juga negara.
Maka wajarlah jika saat ini perjuangan penegakkan kehidupan islam dalam bingkai daulah khilafah masih terus digalakan.
Karena dengan tegaknya khilafah masalah yang kita hadapi mampu terselesaikan hingga tuntas karena langsung merujuk pada nilai-nilai yang benar yakni Al-Qur'an dan As-Sunnah.
semoga tulisan sederhana ini menjadi amal sholeh bagi penulis dan begitupun bagi para pembaca yang sudi mengambil posisi dalam perjuangan mulia ini.
Pembaca menjadi berani menyampaikan kebenaran bahwa satu-satunya solusi yang benar yang kita butuhkan adalah mengembalikan Allah dalam kehidupan umat islam.
Mengembalikan posisi Al-Qur'an dan As-sunnah sebagai rujukan hukum tata negara bagi bangsa kita. Mengembalikan tugas pokok dan utama kita sebagai manusia yakni menyembah dan taat pada seluruh Aturan dan larangan Allah.
Khilafah adalah jawaban atas seluruh problem kehidupan manusia. Menjadi pejuang syariah dan khilafah adalah tangung jawab bersama sebagai muslim, dan pertangung jawabanya kelak akan ditagih langsung oleh Allah SWT dan Rosulullah SAW.
Semoga "Rapot kehidupan" kita kelak mendapatkan nilai terbaik dari Allah SWT dan Rosululullah SAW sebagai umat terbaik yang menyeru pada kebaikan dan mencegah pada kemungkaran dengan menjadi pejuang syariah dan khilafah. Aamiin ya rabbal 'alamin
Komentar
Posting Komentar