Penajam- Sesuai data yang masuk hingga Februari 2017 di P2P (Pencegahan dan Pengendalian Penyakit) Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara untuk kasus penderita penyakit malaria di tahun 2014 sebanyak 849 kasus, tahun 2015 sebanyak 379 kasus dan tahun 2016 sebanyak 673 kasus dan tahun 2017 hingga bulan Februari sebanyak 38 kasus, data ini diambil berdasarkan laporan masuk dari tiap Puskesmas yang ada di Penajam Paser Utara.
Dr. Eka Wardhana selaku Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Penajam Paser Utara menjelaskan tahun 2015 kenapa turun karena pada saat itu banyak tambang batu bara yang tutup sehingga para pekerja di lokasi juga banyak yang berkurang, di tahun 2016 sendiri untuk temuan kasus terbanyak di Kelurahan Sotek, yang terkena penyakit malaria mereka-mereka pekerja di hutan (pekerja kayu).
Untuk tahun 2017 sendiri bulan Januari ada 58 kasus, bulan Februari sebanyak 38 kasus dimana kasus terbanyak di Kelurahan Sotek dan Maridan masing-masing 12 dan 13 kasus.
Pada Ulang Tahun Malaria nanti tgl 25/4/2017, kami akan masuk ke hutan bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan mensosialisasi tentang malaria termasuk eleminasi berusaha menekan terjadi nya malaria.
Saat ini sebagai langkah pencegahan kami mendapat bantuan kelambu dari Global Funs melalui Menteri Kesehatan, karena daerah kita masuk kategori pra eliminasi yang pastinya di prioritaskan mendapat bantuan berupa kelambu adalah ibu hamil, balita yang imunisasi nya lengkap dan kawasan endemik (wilayah yang sudah mewabah) dan perusahaan-perusahaan juga dapat, selain pembagian kelambu bantuan juga meliputi pemeriksaan darah malaria nya serta penyemprotan ke dinding-dinding camp di perusahaan hingga bisa bertahan sampai 6 bulan supaya nyamuk nya tidak hinggap.
"Target kita 2019 kasus malaria ini berkurang, setelah 3 tahun baru kita mengajukan sertifikat eliminasi," ujar nya.
Eka Wardhana menghimbau kepada masyarakat agar tidur menggunakan selimut atau kelambu, jika harus bekerja di hutan jangan lupa menggunakan lotion anti nyamuk, jika terdapat gejala-gejala demam seperti malaria segera berobat ke puskesmas terdekat, karena kita tidak bisa melarang orang agar tidak ke hutan tapi kita bisa mengajak mereka agar pola hidupnya mengantisipasi gigitan nyamuk tersebut.
Komentar
Posting Komentar